Compressed Natural Gas (CNG) di Indonesia juga dikenal dengan istilah Bahan Bakar Gas (BBG). CNG adalah bahan bakar yang berasal dari gas alam yang terkompresi pada tekanan penyimpanan 200-248bar dan berguna sebagai bahan bakar pengganti bensin, solar, dan LPG. Bahan bakar CNG memang masih memproduksi CO2 sebagai hasil pembakarannya, namun jauh lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan bahan bakar yang lain. Secara ekonomis, penggunaan CNG juga lebih murah jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak bumi yang lain. Atas dasar itulah pemerintah Indonesia saat ini gencar mengkampanyekan konversi bahan bakar kendaraan bermotor ke BBG/CNG.
Logo CNG
Berikut adalah beberapa keuntungan penggunaan CNG sebagai bahan bakar:
- Penggunaan CNG tidak akan menimbulkan kerak pada ruang bakar / ignitor seperti penggunaan bensin atau solar.
- Kendaraan bermotor yang berbahan bakar CNG, relatif lebih rendah biaya perawatannya dari pada kendaraan berbahan bakar konvensional.
- CNG menggunakan sistem sealing yang baik, untuk mencegah kebocoran. Sehingga penyimpanannya lebih efisien karen losses yang kecil.
- Memperpanjang umur oli mesin karena CNG tidak akan mengkontaminasi oli mesin.
- Proses pencampuran CNG dengan udara relatif lebih mudah karena fasenya yang gas,sehingga efisiensi proses pembakaran lebih tinggi.
- Temperatur terbakar sendiri (Self-Ignition) CNG tinggi, yaitu pada 540oC.
- Polusi yang dihasilkan lebih rendah.
CNG yang berasal dari gas alam, tersusun atas gas metana (CH4) sebagai senyawa kimia paling banyak. Dan berikut adalah senyawa-senyawa kimia penyusun CNG:
-
Hidrogen (H2) = 1,82%
Metana (CH4) = 93,33%
Etilena (C2H4) = 0,25%
Karbonmonoksida (CO) = 0,45%
Karbondioksida (CO2) = 0,22%
Nitrogen (N2) = 3,40%
Oksigen (O2) = 0,35%
Hidrogen sulfida (H2S) = 0,18%
Dari komposisi di atas, maka pada proses pembakaran CNG terjadi pembakaran senyawa-senyawa CH4, C2H4, H2, CO, dan H2S. Dan berikut adalah reaksi pembakaran masing-masing senyawa tersebut :
Reaksi Pembakaran Metana
-
CH4 + 2O2 →CO2 + 2H2O + 37.705,49 kJ/m3
Reaksi Pembakaran Etilena
-
C2H4 + 3O2 →2CO2 + 2H2O + 59.948,74 kJ/m3
Reaksi Pembakaran Hidrogen
-
H2 + 0,5 O2 →H2O + 12.079,17 kJ/m3
Reaksi Pembakaran Karbon Monoksida
-
CO + 0,5 O2 →CO2 + 11.945,04 kJ/m3
Reaksi Pembakaran H2S
-
H2S + 1,5 O2 →SO2 + H2O + 23.957,14 kJ/m3
Dari perincian di atas, maka nilai kalor total (Qh) yang dihasilkan oleh pembakaran 1 m3 adalah:
-
Qh = 35.190,53 + 149,87 + 219,84 + 53,75 + 43,12 = 35.657,11 kJ/m3
6 Comments
Tonny · April 30, 2019 at 8:08 pm
Berat jenis CNG lebih kecil dari udara shg kalau ada kebocoran gas CNG akan membumbung naik.
– Berapa perbedaan berat jenisnya, seberapa jauh akan membumbung di udara?
– Apakah di atas tabung2 CNG perlu dipasang Exhaust Fan? Jika ya, maka diperlukan Exhaust Fan jenis Explotion Proof yang harganya mahal.
Mohon pendapat
T ksh
jonathan · February 21, 2019 at 2:36 pm
sangat menarik, mohon ijin di copy.
monsterAR · January 14, 2019 at 5:21 pm
Artikel yang menarik dan bermanfaat.
augmented reality company
dr. Yongkie Tantular · January 23, 2018 at 9:09 am
dibandingkan LPG 12 Kg = Cng berapa unit
Sehingga saya bias menghitung kebutuhan CNG
Terimakasih
hpeace · January 25, 2019 at 11:17 am
umumnya konversi lpg ke cng setiap 1 kg lpg setara 1.2 m3 cng semisal 12 kg lpg setara dengan 14.4 m3 cng
fahri · November 23, 2015 at 10:14 pm
maaf angka 37.705,49 dapat dimana ?