Macam-Macam Getaran – Secara umum getaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa yakni:

  1. Getaran Bebas dan Paksa
    Getaran Bebas. Jika sebuah sistem diberi inisial gangguan, sehingga ia bergetar dengan sendirinya, maka getaran tersebut dinamakan dengan getaran bebas. Tidak ada gaya eksternal bekerja pada sistem. Gerakan bolak-balik sebuah pendulum adalah contoh dari getaran bebas.

    Getaran Paksa. Jika sebuah sistem diberi gaya dari luar (lebih tepatnya gaya yang berulang-ulang), maka getaran yang timbul pada sistem tersebut disebut sebagai getaran paksa. Getaran yang timbul pada mesin diesel yang sedang bekerja misalnya, adalah salah satu contoh dari getaran paksa.

    Jika frekuensi sebuah gaya eksternal tepat sama dengan frekuensi getaran sistem, maka akan menimbulkan resonansi. Resonansi inilah yang sangat membahayakan sistem. Kerusakan dari struktur bangunan, jembatan, turbin, hingga sayap pesawat terbang sering kali dikaitkan dengan timbulya resonansi getaran tersebut.
  2. Getaran Teredam dan Tidak Teredam
    Jika tidak ada energi dalam sebuah getaran yang hilang atau terdisipasi akibat adanya gesekan atau hambatan lainnya, maka getaran tersebut dikenal dengan Getaran Tidak Teredam. Sedangkan jika sebuah getaran mengalami pengurangan energi secara bertahap, maka dinamakan Getaran Teredam. Pada berbagai sistem, nilai dari peredaman sangat kecil sehingga sering kali diabaikan. Namun juga sebaliknya, ada sistem-sistem lain yang justru peredaman menjadi komponen penting, sistem shock absorber pada kendaraan bermotor misalnya.
  3. Getaran Linier dan Non-Linier
    Jika semua komponen dasar dari sistem getaran yaitu pegas, massa, dan peredam berperilaku linier, getaran yang dihasilkan dikenal sebagai Getaran Linier. Namun, jika salah satu atau lebih dari komponen dasar tersebut berperilaku tidak linier, maka getaran disebut sebagai Getaran Non-Linier. Persamaan diferensial dibuat untuk menggambarkan perilaku sistem getaran linier dan nonlinier. Jika getarannya linear, prinsip superposisi berlaku, dan teknik analisis matematis dikembangkan dengan baik. Untuk getaran nonlinier, prinsip superposisi menjadi tidak valid, dan teknik analisis menjadi lebih sulit. Karena semua sistem getaran cenderung berperilaku nonlinier seiring dengan meningkatnya amplitudo osilasi, pengetahuan tentang getaran nonlinier lebih dikembangkan dalam menangani sistem getaran praktis.
  4. Getaran Deterministik dan Acak
    Jika nilai atau besarnya eksitasi (gaya atau gerakan) yang bekerja pada sistem getaran diketahui pada waktu tertentu, eksitasi tersebut disebut sebagai deterministik, dan getaran yang dihasilkan dikenal sebagai Getaran Deterministik.

    Dalam beberapa kasus, eksitasi bersifat nondeterministik atau acak; nilai eksitasi pada waktu tertentu tidak dapat diprediksi. Dalam kasus ini, data eksitasi yang luas mungkin menunjukkan beberapa keteraturan statistik. Pada kondisi ini, adalah mungkin untuk memperkirakan nilai rata-rata dan nilai rata-rata kuadrat dari eksitasi. Contoh eksitasi acak adalah kecepatan angin, kekasaran jalan, dan gerakan tanah selama gempa bumi. Jika eksitasi bersifat acak, getaran yang dihasilkan disebut Getaran Acak. Dalam hal ini respons vibrasi dari sistem juga acak; dan kondisi itu hanya dapat dijelaskan melalui perhitungan statistik.

Artikel-Teknologi.com didukung oleh Pusat Pakaian Dalam
Categories: Mechanical

2 Comments

duduipok · July 11, 2018 at 2:07 pm

cuman tetep getaran hati yang tak dapat di hindari, ckck

perusahaan ar jakarta

Pengertian Vibrasi Relatif dan Absolut | Artikel Teknologi Indonesia · September 14, 2018 at 1:28 pm

[…] ini. Vibrasi relatif dan absolut bukan termasuk ke dalam salah satu pengklasifikasian vibrasi (baca artikel berikut untuk mengetahui pengklasifikasian vibrasi). Vibrasi relatif dan absolut hanya sebuah metode sudut pandang, untuk mengukur […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *